Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Sinergitas, Direksi PT KPI & Pjs. GM RU VI Bertemu Kapolda Jabar dan Salurkan bantuan Golf Cart Sedulur Lurah Se-Kecamatan Anjatan (SULTAN) Peringati Ultah 1 Tahun Pertamina RU VI Lanjutkan Kerja Sama Pengamanan Obvitnas dengan Ditpamobvit Polda Jabar UPTD SDN 2 Cipancuh Gelar Pawidya 74 Siswa Kelas VI Tapel 2022 – 2023 SDN 1 Bugistua Lepas 63 Siswa Kelas VI, dan 100 Persen Melanjutkan ke Jenjang SMP

Advertorial · 6 Agu 2023 05:46 WIB ·

Bank Sampah Jadi Program Unggulan Pemkab Indramayu


 Bank Sampah Jadi Program Unggulan Pemkab Indramayu Perbesar

INDRAMAYU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu mensuport keberadaan bank sampah yang ada di Kota Mangga. Keberadaan bank sampah merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Indramayu dan perhatian kita semua serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang terjadi disekitar kita sehingga sampah tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal ini sebagai upaya nyata mendukung program kelestarian lingkungan hidup yang bersih, nyaman dan sehat dengan cara mengolah sampah dapat menghasilkan rupiah. Program tersebut merupakan salah satu bentuk mewujudkan Visi Indramayu “BERMATABAT” (Bersih, Realigius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat).

Saat ini jumlah sampah di Indonesia termasuk di Bumi Wiralodra semakin meningkat, sehingga dibutuhkan penanganan khusus terhadap sampah. Ketika tidak diatasi dengan baik sampah bisa menimbulkan pencemaran lingkungan dan bisa juga menimbulkan bencana alam, ucap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Indra Mulyana, AP., M.Si.

Kusnadi selaku Analis Penyuluhan dan Layanan Informasi mengatakan, jumlah bank sampah di Kota Mangga ada 10 lokasi namun dari 10 bank sampah itu tujuh yang masih aktif. Ketujuh bank sampah itu yakni Bank Sampah KSM CBO IBU-TIN BERSERI berada di Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat, Bank Sampah Amiraa di Desa Singaraja Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Bank Sampah Bumi Ayu Lestari di Desa Terusan Kecamatan Sindang, Bank Sampah Serbaguna Mandiri di Desa Karanganyar Kecamatan kandanghaur, Bank Sampah Masyarakat Bersih Sejahtera (MBS) di Desa Kroya Kecamatan Kroya dan Bank Sampah Wiralodra di Desa/Kecamatan Balongan serta Bank Sampah di Desa Majasih Kecamatan Sliyeg.

Dikatakannya, dari tujuh bank sampah itu, empat bank sampah dikelola secara mandiri dan tiga lainnya merupakan binaan Perusahaan dari program CSR (Corporate Social Responsibility).

“Bank Sampah KSM CBO IBU-TIN BERSERI merupakan binaan PT Polytama Propindo, Bank Sampah Amiraa binaan PT Pertamina Putra Niaga Integrated Terminal Balongan dan Bank Sampah Wiralodra merupakan binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan,” ungkapnya, Sabtu (5/8/2023).

Dari bank sampah tersebut kata Kusnadi, ada yang bisa menghasilkan Maggot merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) bentuknya mirip ulat, berbuku dengan ukuran larva dewasa 15 sampai 22 mm dan berwarna coklat, Eco enzim dan barang jadi dari daur ulang sampah plastik.

Adapun eco enzim merupakan hasil fermentasi limbah organik dapur seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu) dan air menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia. Manfaat eco enzim untuk pertanian yaitu sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, filter air, pupuk alami untuk tanaman dan menurunkan efek rumah kaca. Adapun cara pengangplikasian eco enzim pada lahan sawah sebagai pupuk yaitu dengan menumpahkan eco enzim ke pengairan sawah.

“Cairan Eco enzim banyak manfaatnya seperti bahan pembersih piring, pakaian, lantai, dan lainnya juga sebagai pupuk organik serta pestisida. Ampasnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pengharum mobil dan menjadi pupuk organik padat.
Kemudian untuk sampah plastik bisa di daur ulang menjadi barang jadi seperti tas, dompet, pot bunga, ecobrick, paving blok dan lainnya dan sisa sampah plastik lainnya di jual ke pengepul”, ungkapnya.

Disamping itu Kusnadi memaparkan latar belakang tumbuhnya bank sampah karena adanya pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Untuk itu pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu sampai ke hilir dengan pendekatan ekonomi sirkular oleh pemerintah pusat, pemda dan masyarakat, sehingga memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan.

“Bank sampah adalah fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai sarana edukasi, merupakan maksud penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang. Hal itu merupakan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah dan pelaksanaan ekonomi sirkular yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, badan usaha, dan/atau pemda,” paparnya.

“Ayo kita bersama-sama kelola sampah agar tercipta lingkungan yang bersih, asri dan sehat”, tutupnya. (Abdul Gani-adv)

Artikel ini telah dibaca 68 kali

Baca Lainnya

Senyum Sumringah Ribuan Yatim Piatu dan Duafa, Terima Santunan dari Dedi Wahidi

8 April 2024 - 21:59 WIB

H DEDi WAHIDI DAN TOBRONI MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

8 April 2024 - 21:53 WIB

Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin

1 April 2024 - 09:35 WIB

Diusianya ke-496 Kabupaten Indramayu, Mewujudkan Indramayu Tangguh, Ekonomi Tumbuh Menuju Ketahanan Pangan Mandiri

6 Oktober 2023 - 14:16 WIB

Pada HUT Pramuka ke-62, Digelar Pelantikan Kwaran Kroya dan Pramuka Berbagi

14 Agustus 2023 - 11:41 WIB

Pastikan Maintenance Berjalan Sesuai Standar Safety, VP HSSE Gelar MWT ke Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan

6 Agustus 2023 - 05:52 WIB

Trending di Advertorial