GUNUNG PUTRI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satunya inovasi SI PINTAR (Skrining Inovatif dan Penyuluhan Interaktif Tuberkulosis Aktif dan Responsif) yang diinisiasi Puskesmas Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri.
Seperti yang dirilis bogorkab.go.id, inovasi SI PINTAR mengedepankan pendekatan digital untuk menangani Tuberkulosis (TBC). Program bertajuk menjadi terobosan yang menyasar skrining dini dan edukasi masyarakat dengan cara yang modern dan kolaboratif.
Kepala Puskesmas Ciangsana, dr. Ria Suryani menjelaskan, diluncurkan sejak awal 2024, SI PINTAR telah menjangkau lebih dari 2.100 warga dari berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Melalui pemanfaatan teknologi barcode digital dan platform edukatif seperti media sosial dan Klinis.
“Masyarakat kini bisa melakukan skrining mandiri sekaligus memperoleh informasi penting seputar TBC tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan,” jelas Ria.
Ria mengungkapkan, kami ingin mengubah cara masyarakat melihat TBC. Bukan hanya sebagai penyakit menular, tapi sebagai masalah kesehatan bersama yang harus dicegah dan dilawan dengan pengetahuan dan deteksi sejak dini.
“Selain memberikan akses yang lebih mudah, SI PINTAR juga berhasil mengidentifikasi 17 kasus baru TBC aktif, yang langsung ditangani dengan pengobatan sesuai standar,” ungkap Ria.
Anak-anak sekolah tercatat sebagai kelompok dengan tingkat partisipasi tertinggi dalam skrining, disusul oleh dewasa muda dan ibu hamil. Tak hanya soal teknologi, program ini juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.
“Kami berkolaborasi dengan sekolah, kader posyandu, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa. Semua pihak punya peran dalam menekan angka TBC,” ujarnya.
Ria menambahkan, inovasi SI PINTAR mendukung gerakan nasional TOSS TBC (Temukan, Obati Sampai Sembuh) dan menjadi bagian dari transformasi menuju Smart Puskesmas. Dengan semangat inovatif dan partisipatif, program ini diharapkan bisa direplikasi di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam penanggulangan TBC.
“Kita sedang membangun masa depan bebas TBC. Dan itu bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tapi kita semua. SI PINTAR adalah langkah nyata ke arah sana,” pungkas Ria Suryani. (ynt/rls)