Menu

Mode Gelap
Tingkatkan Sinergitas, Direksi PT KPI & Pjs. GM RU VI Bertemu Kapolda Jabar dan Salurkan bantuan Golf Cart Sedulur Lurah Se-Kecamatan Anjatan (SULTAN) Peringati Ultah 1 Tahun Pertamina RU VI Lanjutkan Kerja Sama Pengamanan Obvitnas dengan Ditpamobvit Polda Jabar UPTD SDN 2 Cipancuh Gelar Pawidya 74 Siswa Kelas VI Tapel 2022 – 2023 SDN 1 Bugistua Lepas 63 Siswa Kelas VI, dan 100 Persen Melanjutkan ke Jenjang SMP

breaking news · 24 Mei 2024 15:13 WIB ·

Bentrokan di Cianjur Hilangkan Marwah Cianjur Sebagai Kota Santri


 Bentrokan di Cianjur Hilangkan Marwah Cianjur Sebagai Kota Santri Perbesar

CIANJUR – Sebagai masyarakat Cianjur yang berdomisili di Cianjur, sekaligus Ketua umum sebuah organisasi advokat dari perkumpulan advocaten indonesia ( PAI ) Dr.Sultan junaidi.S.Sy.M.H.Ph.D mengungkapkan keprihatinan mendalam atas bentrokan massa yang terjadi di daerahnya. Karena bentrokan massa tersebutkan dapat menghilangkan citra Cianjur sebagai kota santri.

“Saya sangat prihatin apa yang terjadi di Cianjur saat ini. Dari kasus per kasus, saya selalu ikuti perkembangan yang terjadi di cianjur. Mulai kasus banyaknya penyimpangan seksual sampai dengan kasus bentrokan saat ini,” ujar Dr.Sultan junaidi kepada insan pers, kemarin.

Dikatakannya, kasus seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika semua pihak yang berperkara mengedepankan proses hukum. Karena negara kita negara hukum, bukan negara premanisme. Pihaknya meminta ke semua tokoh agama, para pemimpin di Cianjur agar menindak tegas setiap aksi premanisme yang terjadi di cianjur. Dia juga meminta agar Cianjur sebagai kota santri di kembalikan sesuai dengan julukan nya kota santri, bukan kota ayam jago.

“Masyarakat Cianjur dikenal sangat religi dan ramah, juga baik kepada siapapun. Jangan dikotori oleh oknum oknum yang menggunakan cara cara premanisme,” tambahnya.

Dijelaskan Sultan Junaidi, dirinya asli penduduk dan warga Cianjur. Dirinya meminta kepada Kapolres Cianjur, untuk menindak tegas siapapun yang melakukan aksi premanisme di cianjur. Sebab Cianjur sekarang sudah sangat berubah dengan Cianjur yang dikenal dulu. Cianjur tidak ada tempat untuk premanisme. Jangan sampai para santri yang selama ini diam akan melakukan aksi pembersihan terhadap preman. Kapolres harus tegas dan tindak siapun yang mebuat Cianjur tidak aman dengan tidak pandang bulu.

Kepada siapapun yang berperkara, agar jangan mengunakan cara-cara intimidasi. Tapi gunakan jalur hukum yang ada.

“Jujur, saya sangat sedih. Saya memang berdarah Aceh. Tapi istri dan anak saya lahir di Cianjur, dan asli orang Cianjur. Maka saya sangat prihatin dengan keadaan Cianjur saat ini. Saya minta para ustadz, ulama cianjur agar mengembalikan Cianjur sebagai kota santri seperti sedia kala. Tidak ada tempat untuk para preman,” harapnya.

Bupati dan Kapolres harus benar-benar bersikap tegas menjaga Cianjur dari para gerombolan preman. Siapapun mereka, harus ditindak tegas. Sekali lagi, tidak ada tempat untuk preman di Cianjur. Jika tidak di tindak tegas, maka tidak akan menutup kemungkinan akan terjadi lagi di kemudia hari kasus serupa.

“Saya menghimbau kepada masyarakat. Mari kita jaga kampung kita, mari kita jaga Cianjur bersama-sama sebagai kota santri. Jika ada pihak-pihak yang sok jago seperti ayam jago, maka kita minta pihak Kepolisian untuk menindak tegas. Kita percaya, pak kapolres Cianjur saat ini, agar mampu menindak tegas mereka yang buat ke onaran di Cianjur,” tegas Sultan Junaidi. (mak/rls)

Artikel ini telah dibaca 189 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Realisasikan 99 Program Prioritas Bupati Nana Agustina, Dispara Bakal Kembangkan Wisata Alam Ciwado

11 September 2024 - 12:12 WIB

Komitmen Angkat Usaha Mikro Masyarakat, Kilang Balongan kirim UMKM Binaan ikuti Pameran SMEXPO

9 September 2024 - 12:52 WIB

Tingkatkan PAD, Bapenda Indramayu Masif Sosialisasikan Pajak Daerah

8 September 2024 - 23:10 WIB

Kang Dedi Mulyadi (KDM), Gelar Deklarasi dan Konsolidasi Dukungan Cagub Jabar di Indramayu

8 September 2024 - 09:39 WIB

Menggali Pengalaman, Mahasiswa ITB Belajar Proses Fisika Operasional Kilang Balongan

8 September 2024 - 09:33 WIB

Uji Kompetensi Wartawan: Ada Misteri dalam Proses Kreatif Menulis Jurnalistik

7 September 2024 - 08:07 WIB

Trending di breaking news