BALONGAN – Swasembada energi dan pangan akan menjadi fokus utama pembangunan Indonesia ke depan, pernyataan tersebut dikemukakan oleh Komisaris Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri saat melakukan kunjungan kerja di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan.
“Kilang Balongan selaku BUMN yang bergerak di bidang energi dalam hal ini industri pengolahan minyak memiliki peran penting dalam mendukung swasembada energi,” ujar Simon kemarin (27/7/ 2024).
Produk yang dihasilkan Kilang Balongan juga selaras dengan program pemerintah dalam mendukung hilirisasi industri yang berlandaskan ESG Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola) dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
“Salah satunya adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) baru rendah sulfur (ultra low sulfur) berupa solar (diesel) dengan spesifikasi 50 ppm dengan kapasitas produksi hingga 900 ribu barel per bulan yang akan diujicobakan pada 17 Agustus mendatang”, jelas Simon.
Pada sektor Ketahanan Pangan, kilang balongan turut berkontribusi melalui pengelolaan lahan penyangga menjadi persawahan oleh masyarakat seluas ± 304 ha (Depan Kilang RU VI) dan ± 35 ha (Komplek Bumi Patra) dengan potensi pendapatan masyarakat 12 M – 14 M setiap masa panen untuk total lahan seluas ± 339 ha milik Pertamina.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Kilang Balongan, kami berharap PT KPI dapat menjadi harapan masa depan dan kebangaan bangsa untuk terus mengawal ketahanan energi bangsa,” pungkas Simon.
Adapun pencapaian Kilang Balongan tersebut berdasarkan materi yang disampaikan oleh General Manager RU VI Sugeng Firmanto pada sesi pemaparan materi di Ruang Strategic Command Center, Gedung Amanah RU VI Balongan yang juga dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina dan KPI, Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman, Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia, Tim Manajemen RU VI dan perwakilan PT Polytama.
Mendukung penerapan ESG, di kesempatan tersebut Sugeng Firmanto mengungkapkan bahwa PT KPI di Balongan telah menjalankan serangkaian program seperti Pelestarian Lingkungan melalui penanaman 55 ribu bibit pohon Mangrove dan 100 bibit pohon Cemara di pesisir Indramayu, Komitmen pemberian bantuan aspal Pertamina sebanyak 1500 drum (terealisasi 600 drum) untuk perbaikan jalan.
Selanjutnya penyerapan tenaga kerja lokal mencapai 428 pekerja, pemberian bantuan CSR yang terprogram dan tidak terprogram senilai Rp 2,2 Miliar, Berkontribusi sebagai penyumbang Pajak PBB terbesar Indramayu pada 2023 senilai Rp 33,9 Miliar dan yang terbaru pemberian bantuan untuk mengatasi stunting dengan nilai Rp 336 Juta yang diberikan melalui Pemkab Indramayu pada 24 Juli 2024. (Abdul Gani)