banner 728x250

Sampah dan Minyak Jelantah Barter Telur, Inovasi Program TJSL Kilang Balongan Ajak Masyarakat Jadi Pahlawan Lingkungan

BALONGAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Inovatif “Telur Barter Sampah & Minyak Jelantah”, Jum’at (12/9/2025).

Program yang merupakan inisiatif Bank Sampah Wiralodra sebagai Mitra Binaan Kilang Balongan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kebersihan lingkungan masyarakat di sekitar wilayah operasional RU VI Balongan.

Program dengan cara masyarakat Desa Balongan menukarkan sampah rumah tangga, seperti sampah plastik dan minyak jelantah dengan kebutuhan pokok berupa telur ayam merupakan langkah nyata dalam mendukung ekonomi sirkular, di mana limbah yang biasanya dianggap tidak berguna bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai.

Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli menjelaskan, program ini bukan sekadar kegiatan sosial biasa, melainkan sebuah langkah memutar ekosistem keberlanjutan yang dibangun bersama masyarakat.

“Kami berharap program ini bisa menjadi model kolaborasi yang sukses antara perusahaan, mitra binaan, dan masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mandiri,” tutur Zulkifli.

Zulkilfi menegaskan, program ini adalah perwujudan komitmen Kilang Pertamina Balongan dalam menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Pertamina, ungkap Zulkifli, ingin mengedukasi masyarakat bahwa sampah memiliki potensi ekonomi dan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Ini juga merupakan wujud kepedulian kami terhadap lingkungan dan ketahanan pangan di sekitar wilayah operasional,” terang ungkapnya.

Sementara itu, Pengelola Bank Sampah Wiralodra Balongan, Matori mengatakan, pada awalnya di Desa Balongan banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, membakar sampah, serta minim fasilitas pengelolaan sampah terpadu seperti tong sampah, tempat pembuangan sementara, dan belum adanya sistem pengumpulan sampah yang baik.

Namun sejak program ini berjalan, kata Matori, kesadaran warga untuk memilah sampah meningkat drastis. Mereka tidak lagi asal membuang sampah, tapi justru mengumpulkannya.

“Program ini memiliki manfaat untuk masyarakat, selain membuat lingkungan jadi bersih, masyarakat bisa mendapatkan telur dari sampah dan minyak jelantah yang ditukarkan. Aksi Kecil, Dampak Besar. Sampahmu Bisa Jadi Sumber Proteinmu,” ungkap Matori.

Mekanisme penukaran sampah ini pun sangat mudah dan transparan, dimana setiap 1 kilogram sampah plastik dapat ditukarkan dengan 1 butir telur ayam. Sedangkan untuk minyak jelantah, setiap 1,5 liter-nya dapat ditukarkan dengan 2 butir telur ayam, dengan maksimal penukaran 10 kg sampah per orang per harinya

Selain itu, untuk menjaga kualitas dan kebersihan dari produk kerajinan daur ulang sampah, sampah yang dikumpulkan harus dalam kondisi bersih.

Program ini diharapkan tidak hanya dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. (Abdul Gani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *