BALONGAN – Kilang Balongan kembali menunjukkan komitmen tanggung jawab sosial melalui kegiatan pemberian santunan. Santunan ini diserahkan kepada anak yatim dan dhuafa di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Darul Falah Kepolo, Indramayu, sebagai puncak dari acara kegiatan Doa Bersama dan Santunan yang digelar oleh Fungsi Produksi II Bagian Utilities pada Jumat (22/8/2025).
Santunan diserahkan secara simbolis oleh Manajer Produksi II, Imam Nurhadi, kepada Ustadz KH. Syairozi Bilal selaku pengasuh Ponpes. Penyerahan bantuan ini sekaligus menjadi wujud nyata dari rasa syukur yang menjadi tema tausiah kegiatan kali ini.
Dalam ceramahnya, Ustad KH. Syairozi Bilal, yang juga bertindak sebagai pemimpin doa menjabarkan bahwa syukur bukan hanya ucapan alhamdulillah, tetapi manifestasi dalam perbuatan.
“Rasa syukur atas nikmat sehat dan kesempatan bekerja adalah dengan cara menunjukkan kinerja terbaik dan menjaga amanah yang diberikan. Sikap inilah yang akan mendatangkan keberkahan lebih besar, baik bagi individu maupun bagi perusahaan,_ ” tutur Ustad Syairozi dalam ceramahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh General Manager Kilang Balongan, Yulianoto Triwibowo, Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM), Eko Nurcahyono, Tim Manajemen dan perwakilan pekerja dari berbagai fungsi.
Dalam sambutannya, Section Head Utilities, Harun Al Rasyid selaku tuan rumah kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan selama lebih dari 2 tahun ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan sisi spiritual tetapi juga diharapkan akan memiliki dampak langsung terhadap etos kerja Perwira.
“Doa bersama ini bukan sekadar ritual, melainkan sarana untuk menyatukan hati dan niat kita semua. Ketika hati tenang dan spiritualitas terjaga, Insha Allah kita dapat bekerja lebih fokus, solid, dan terhindar dari potensi insiden. Outputnya adalah keandalan kilang yang berkelanjutan,” ujar Harun.
Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balongan, Mohamad Zulkifli, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan cerminan dari budaya perusahaan yang tidak hanya fokus pada pencapaian target bisnis, tetapi juga pada pemberian manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kegiatan seperti ini adalah investasi sosial dan spiritual_ ”, kata Zulkifli.
Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan bahwa pekerja yang bahagia dan peduli akan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
“Ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk menyelaraskan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dalam menjalankan amanah menjaga ketahanan energi nasional.”_ pungkas Zulkifli. (Abdul Gani)
