INDRAMAYU — Jelang pergantian tahun, Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Indramayu menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke sejumlah toko dipemukiman rumah rakyat di Kabupaten Indramayu. Kegiatan penyaluran beras ke toko pemukiman rumah rakyat itu, salah satu upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras yang saat ini masih cukup tinggi di pasar.
Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu, Indra Mulyana, AP., M.Si menjelaskan, menindaklanjuti intruksi Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar, terkait pendistribusian beras SPHP terus ditingkatkan ke toko-toko pengecer beras SPHP supaya stok beras terpenuhi. Hal itu dilakukan untuk memperlancar distribusi dan menekan harga beras yang terus merangkak naik.
penyaluran beras SPHP kali ini sasarannya ke Downline/toko pengecer beras SPHP.
“Kegiatan ini merupakan kepedulian Bupati Nina kepada masyarakat. Dengan harapan masyarakat Indramayu dapat menjangkau membeli beras SPHP jenis medium harga lebih murah dibanding dengan harga beras di pasar,” ucapnya.
Dikatakan Indra, Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Perum Bulog Cabang Indramayu memberikan rekomendasi penyaluran beras SPHP kepada toko pengecer di pedesaan melalui distributor yang telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor : 01/KS.02.02/K/1/2023
tentang Petunjuk Pelaksanaan stabilitas pasokan dan harga pangan beras di tingkat konsumen tahun 2023.
“Distributor dan Downline/toko pengecer beras SPHP, yang telah menerima rekomendasi itu segera menyalurkan ke toko pengecer beras SPHP dengar Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Medium Rp10.900,00/Kg. Harga tersebut bedasarkan Peraturan Bapanas RI Nomor: 7 tahun 2023. Bagi distributor dan toko beras pengecer beras SPHP, untuk menyalurkan tepat sasaran sebagaimana mestinya,” tegas Indra saat ditemui awak media, Rabu (27/12/2023).
Dokumentasi foto yang dimiliki Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu, diantaranya dokumen pendistribusian oleh salah satu distributor
mendistribusikan beras SPHP ke toko-toko pengecer beras ke konsumen tepat sasaran. Diharapkan semua toko pengecer, menjual beras SPHP ke konsumen sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sekitar Rp 10.900/kg jenis beras medium.
Indra Mulyana menambahkan, dengan adanya beras SPHP yang melimpah, kemudian ada metode pencatatan yang berubah. Harga beras medium bisa disajikan dari harga rata-rata beras medium riil di pasar dan digabungkan dengan harga beras SPHP, kemudian dicari harga rata-rata. Harapannya harga di nasional itu bisa menjadi acuan sehingga harga beras di pasar ikut turun.
Jadi harapannya di masyarakat ada alternatif beras dan menurunkan harga yang sekarang naik. Kalau tidak menurunkan, paling tidak menjaga agar harga beras tidak naik. Masyarakat tetap mudah mencari beras berkualitas dan harganya tidak mahal. Harga beras naik karena pasokan berkurang akibat produksinya menurun. Namun demikian masyarakat tidak perlu panik, karena pemerintah berupaya menyediakan pasokan beras dan menstabilkan harga,” pungkasnya. (Abdul Gani)