INDRAMAYU -Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional sekaligus menstabilkan harga gabah petani, Komandan Kodim (Dandim) 0616/Indramayu Letkol Inf Yanuar Setyaga, S.I.P., melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) panen padi dan penimbangan penjualan gabah ke Bulog. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 8 April 2025,

Turut hadir dalam kegiatan ini para anggota Koramil 1617/Gabuswetan, jajaran perangkat desa, kelompok tani, serta perwakilan dari Bulog. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pengawalan langsung oleh TNI dalam memastikan harga jual gabah petani berada pada level yang menguntungkan yakni Rp.6.500 per kilogram.
Dandim 0616/Indramayu Letkol Inf Yanuar Setyaga menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam sektor pertanian bukan hanya simbolis, melainkan bentuk nyata dukungan terhadap kesejahteraan petani. “Kami hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memastikan panen berjalan lancar dan gabah petani terserap Bulog dengan harga yang layak. Ini bentuk komitmen kami mendukung swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Yanuar.
Menurutnya, pengawalan seperti ini penting agar tidak terjadi permainan harga oleh tengkulak atau pihak yang mencoba mengambil keuntungan di atas penderitaan petani. Dengan harga pembelian gabah yang ditetapkan sebesar Rp6.500/kg, diharapkan petani bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah mereka.
Para petani di Desa Babakan Jaya menyambut baik kegiatan sidak ini. Menurut mereka, kehadiran Dandim dan jajaran TNI memberi rasa aman sekaligus motivasi tersendiri. Salah satu petani, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Biasanya kami bingung mau jual gabah ke mana dan berapa harganya. Tapi sekarang sudah jelas, dan ada yang mengawal. Kami sangat terbantu,” ujarnya.
Sidak yang dilakukan juga mencakup proses penimbangan gabah secara langsung, pengecekan kualitas hasil panen, dan diskusi terbuka antara petani, Bulog, serta unsur TNI. Semua ini dilakukan agar tidak ada celah bagi penyimpangan ataupun ketidaksesuaian dalam penjualan hasil panen.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional dalam menjaga ketahanan pangan serta mendukung program swasembada pangan. Pemerintah, melalui kerja sama dengan TNI, terus menggulirkan berbagai strategi agar sektor pertanian, khususnya di daerah sentra produksi seperti Indramayu, bisa bangkit dan berdaya saing.
Letkol Yanuar juga menekankan pentingnya sinergi semua pihak, termasuk petani, UPTD pertanian,Bulog, dan TNI dalam menjaga stabilitas harga. “Kalau petani untung, daerah akan kuat. Ini bukan hanya soal beras, tapi tentang masa depan bangsa,” tambahnya.
Kegiatan ini memperlihatkan peran multifungsi TNI dalam pembangunan nasional. Tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tapi juga ikut membangun ketahanan pangan dari akar rumput. Dengan terus hadir di tengah petani, TNI menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memegang senjata, tetapi juga siap memegang cangkul demi kedaulatan pangan bangsa.
Langkah ini diharapkan menjadi contoh di wilayah lain, agar komoditas strategis seperti beras dapat dikelola dengan baik, adil, dan menguntungkan bagi petani sebagai ujung tombak pertanian nasional.
Sementara itu Sutarno plt kepala UPTD pertanian Gabuswetan “kami merasa puas dengan hasil panen yang diperhatikan harganya oleh pemerintah yang dapat membantu kesejahteraan petani”. (Dar)