banner 728x250

Desa Gabuswetan Gelar Musyawarah Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Anggaran 2025

INDRAMAYU-Bertempat di aula Desa Gabuswetan Musyawarah Desa (Musdes) digelar untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026. Acara yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, tokoh adat, Karang Taruna, pendamping desa, serta perangkat desa dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Gabuswetan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Gabuswetan, Kuwu Abdullah Irlan, menegaskan komitmennya untuk merealisasikan hasil musyawarah. “Kami dari Pemerintah Desa siap melaksanakan pembangunan hasil dari musyawarah. Mudah-mudahan usulan yang disampaikan perwakilan masyarakat bisa terealisasi semuanya,” ujarnya.

Camat Gabuswetan, Suminta, yang sebelumnya menjabat di Kecamatan Krangkeng, menginformasikan rencana pemilihan kepala desa (Pilkades) yang akan dilaksanakan secara elektronik pada bulan Desember 2025. Ia menghimbau Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk segera membentuk tujuh panitia pemilihan, dengan ketentuan minimum dua calon kepala desa.

Kapolsek Gabuswetan, Iptu H.Karnadi S.H, menekankan pentingnya kebijaksanaan masyarakat dalam bermedia sosial untuk menjaga ketenangan dan keamanan di desa. “Kami akan selalu memonitor penggunaan Dana Desa dan anggaran lainnya yang berkaitan dengan pemerintah desa,” imbuhnya.

Danramil Gabuswetan, Sugiyanto, yang baru menjabat selama 12 hari di wilayah gabuswetan, juga mengajak warga untuk berperan aktif menjaga keamanan menjelang Pilkades serta bijak dalam menggunakan media sosial, agar tidak terpengaruh oleh berita hoaks.

Ketua BPD, Sulaeman, mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dalam musyawarah desa dan berharap agar program-program prioritas yang disepakati dapat dilaksanakan dengan baik untuk kebaikan seluruh masyarakat desa.

Musyawarah Desa ini merupakan wujud nyata partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Warga desa diberi kesempatan untuk mengajukan usulan terkait prioritas pembangunan, yang mencakup pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkungan, jembatan, pengembangan sektor air bersih, serta sistem pembuangan air limbah (SPAL). Meskipun terjadi perdebatan, suasana musyawarah tetap kondusif dan saling menghargai.

Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, diharapkan program pembangunan Desa Gabuswetan dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.(dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *