banner 728x250

Kilang Balongan, Objek Vital Nasional yang Menjaga Nadi Energi Bangsa

BALONGAN — Peran strategis Kilang Pertamina Balongan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang menjamin pasokan energi bagi DKI Jakarta, Banten, dan sebagian besar wilayah Jawa Barat mendapat perhatian khusus pemerintah pusat. Kehadiran Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., M.H. dalam evaluasi pertahanan nasional di Kilang Balongan menegaskan komitmen negara untuk memastikan keamanan, keandalan operasional, serta keberlanjutan pasokan energi bagi masyarakat.

Kehadiran Penasihat Presiden ini, disambut langsung oleh Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, Didik Bahagia, didampingi oleh General Manager Kilang Balongan, Yulianto Triwibowo, VP Refinery & Petrochemical Optimization, Hendri Agustian serta kehadiran pimpinan daerah, Bupati Indramayu Lucky Hakim.

Kunjungan ini berpusat pada satu tema utama yaitu kesiapan Kilang Balongan dalam menjaga kebutuhan BBM terlebih jika negara berada dalam situasi darurat _(emergency state)_. Kilang Pertamina Balongan sendiri memiliki kemampuan produksi sebesar 150 ribu barel per hari sehingga keandalannya menjadi vital karena menopang ketahanan energi nasional khususnya untuk wilayah DKI Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi. Peran penting kilang ini, menjadi subjek evaluasi yang mendalam bagi jajaran pemerintahan pusat, TNI dan manajemen Pertamina.

Dalam kunjungan yang berlangsung pada 10 Desember 2025 lalu, Dudung menegaskan pentingnya kewaspadaan menyeluruh terhadap spektrum ancaman keamanan yang bersifat holistik yang dapat berdampak pada keberlangsungan operasional kilang sebagai Objek Vital Nasional.

Ia menggarisbawahi dua aspek vital yang harus dijaga yaitu pentingnya kewaspadaan tingkat terhadap ancaman fisik seperti sabotase maupun serangan terorisme yang dapat melumpuhkan operasional kilang, serta yang kedua yaitu potensi gangguan internal berupa gejolak sosial.

“Kita harus peka dan dapat memastikan tidak ada celah yang dapat berkembang menjadi gangguan stabilitas keamanan. Selain penguatan sistem pengamanan, hubungan dengan lingkungan sekitar adalah bagian krusial dari pertahanan,” tegasnya.

Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, Didik Bahagia, menyampaikan bahwa Kilang Pertamina Internasional telah melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah melalui pengukuhan perjanjian bersama dengan institusi TNI serta pihak berwenang lainnya.

​Ia menambahkan, kerja sama formal ini menjadi payung strategis dalam memproteksi aset negara.

“Dengan adanya sinergi ini, kami tentunya berharap operasional kilang dapat terus berjalan optimal guna menjamin pasokan BBM nasional tetap aman, baik untuk masyarakat maupun kebutuhan strategis pertahanan negara,” ungkapnya.

General Manager RU VI Balongan, Yulianto Triwibowo, turut menyampaikan Kilang Balongan terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga keamanan operasional kilang. Disampaikan oleh Yulianto saat ini pengamanan berkekuatan lebih dari 170 personil yang berasal dari berbagai unsur yang siap siaga mengawal kelancaran operasional kilang.

Selain itu, Yulianto juga menambahkan bahwa Kilang Pertamina Balongan berkomitmen menjaga hubungan harmonis dengan semua pemangku semua kepentingan, baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat.

“Kami menyadari bahwa dukungan masyarakat adalah benteng pertahanan bagi kilang ini,” ungkap Yulianto.

Keberadaan Kilang Pertamina Balongan ini, tambah Yulianto, harapannya dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat dan negara, baik melalui penyerapan tenaga kerja, implementasi program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta kegiatan lainnya yang mendukung pelaksanaan operasional kilang.

“Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan dari semua _stakeholder_, agar Kilang Pertamina Balongan dapat terus menjaga urat pilar strategis penjaga ketahanan energi bangsa,” tutup Didik. (Abdul Gani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *