banner 728x250

Bangun Tempat Ibadah Umat Hindu, Universitas Moestopo Meneguhkan Identitas Kampus Beragama

JAKARTA – Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) telah lama dikenal sebagai Kampus Merah Putih yang memprioritaskan keberagaman. Sebagai bentuk nyata dari nilai “Beragama”, Universitas Moestopo telah membangun tempat ibadah bagi umat Hindu di kawasan kampus, yang diresmikan pada Jumat (14/7).

Tempat ibadah yang bernama Sanggar Pemujan Moestopo Satya Dharma atau yang dikenal dengan sebutan Padmasari menjadi penambah keberagaman agama di lingkungan kampus Universitas Moestopo. Sebelumnya, Universitas Moestopo juga telah memiliki masjid dan musholla untuk umat Muslim, kapel untuk umat Kristen, dan tempat ibadah untuk umat Buddha.

“Kata ‘Beragama’ yang tercantum dalam nama Universitas Moestopo bukan sekadar nama, tetapi merupakan cermin semangat pendiri kampus ini, Prof. Dr. Moestopo, yang sangat menghargai keberagaman,” kata Ketua Pembina Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo, Dr. RM. H. Hermanto, JM, SKG, drg, M.M.

“Beliau menyadari bahwa keberagaman bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan bagi bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika,” tambah Dr. Hermanto.

Selama ini, sivitas akademika Universitas Moestopo diberikan kebebasan penuh untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing, dan sebagai fasilitasnya, kampus Universitas Moestopo telah menyediakan masjid dan musholla bagi umat Islam, kapel bagi umat Kristen Protestan dan Katolik, serta tempat ibadah bagi umat Buddha. Hal ini juga diapresiasi melalui penghargaan inklusifitas yang diberikan oleh ASIC (Accreditation Service for International Schools, Colleges and Universities) Britania Raya. Kini, dengan adanya Padmasari/Pura, umat Hindu juga memiliki tempat ibadah yang sesuai dengan kepercayaan dan praktik keagamaan mereka.

Dengan dibangunnya Sanggar Pemujan Moestopo Satya Dharma, Universitas Moestopo semakin memperkuat nilai-nilai keberagaman dan memastikan bahwa seluruh mahasiswa dan staf dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan harmonis di lingkungan kampus. Ini adalah upaya universitas untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghormati hak setiap individu untuk beribadah sesuai dengan agamanya.

“Universitas Moestopo berkomitmen untuk terus memajukan semangat pluralitas keberagaman, mendorong dialog antaragama, dan melibatkan semua pihak dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan dan persamaan antara agama-agama yang ada. Oleh karenanya, kampus ini menjadi tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang saling menghormati dan mendukung keberagaman,” tambah Prof. Dr. Paiman Raharjo, M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Moestopo.

Melalui langkah-langkah ini, Universitas Moestopo menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mengembangkan kesadaran dan pemahaman tentang keberagaman serta pentingnya menghormati dan menerima perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan bahwa universitas ini akan terus menjadi model dalam membangun hubungan harmonis antara umat beragama di Indonesia.

Langkah Universitas Moestopo ini merupakan salah satu upaya untuk memperkaya keberagaman agama dan menyediakan fasilitas ibadah yang inklusif bagi umat Hindu. Semoga dengan adanya tempat ibadah baru ini, semangat keberagaman dan toleransi semakin ditingkatkan di kalangan mahasiswa dan staf, serta menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam membangun lingkungan yang beragam dan inklusif di Indonesia. (mak/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *