INDRAMAYU-Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional, 20 Mei 2024, Dandim Indramayu, Letkol Inf Yanuar Setyaga., SIP berkunjung ke Rice Milling Unit (RMU) PT Bumi Wiralodra Indramayu (Perseroda) di Losarang, senin sore (20/5/2024).
Orang nomor satu di Kodim 0616 ini, berkunjung ke RMU setelah sebelumnya mendampingi Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA yang kunjungan kerja ke Desa Mekarwaru kecamatan Gantar – Indramayu, untuk mensosialisasikan ketahanan pangan dan stunting.
Dandim Indramayu menyempatkan singgah ke RMU Losarang guna mengecek kesiapan tempat sebagai Baro meter Rice Milling Unit dan ketahanan pangan yang ada di kota mangga.
Kedatangan Dandim ke RMU itu disambut oleh Sekretaris Daerah Indramayu Ir Aep Surahman bersama sejumlah kepala dinas, serta Plt Direktur Utama PT Bumi Wiralodra Indramayu (BWI), H. Makali Kumar SH. Pada kesempatan itu, Makali Kumar menyambut antusias Dandim yang datang bersama Danramil Losarang dan rombongan di RMU. Mereka diajak untuk berkeliling melihat mesin penggilingan beras, gudang penyimpanan gabah, mesin pengering dan lainnya.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Dandim Indramayu untuk melihat langsung keadaan area RMU Losarang, yang memang dalam waktu belakangan ini belum maksimal beroperasi, ” ujar Plt Dirut BWI.
Dalam kunjungan itu Dandim mengatakan, pihaknya tertarik untuk bekerjasama dan mensuport produktifitas RMU BWI, guna ikut serta dalam mengamankan ketahanan pangan di Indramayu. Dengan kapasitas mesin RMU yang bisa produksi 20-25 Ton beras per hari, maka bisa menjadi mitra petani dalam menyerap hasil pertanian disaat musim tanah dengan harga standar. Kemudian hasil produksi RMU bisa dinikmati oleh masyarakat lokal maupun luar daerah.
“Kami juga, siap membantu pengamanan area RMU BWI ini. Nanti saya tugaskan langsung dari Koramil Losarang, t agar dalam kegiatan operasi berjalan tanpa ada gangguan dari pihak manapun,” ujar Dandim Yanuari.
Dengan keterlibatan TNI dari Kodim Indramayu di RMU BWI ini, diharapkan bisa optimal dalam penyerapan, pengolahan pemasaran produksi pertanian di Indramayu. Dengan lahan yang luas sekitar 9,7 hektar, RMU BWI di Losarang dapat juga dijadikan sarana edukasi untuk anak-anak sekolah. Terutama yang ingin mengetahui proses penggilingan gabah menjadi beras hingga bisa di konsumsi masyarakat luas.
Dandim berharap RMU BWI beroperasi secara maksimal. Sehingga bisa turut serta membantu petani dalam menstabikan harga gabah di musim panen, dan ikut memasarkan hasil produksi pertanian. Sehingga petani terbantu, dan kalau ada laba yang cukup besar, bisa berkontribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Yang lebih penting lagi, kita bisa bersama-sama menstabilkan harga gabah maupun beras, serta mempertahankan Indramayu sebagai lumbung pangan nasional,” harap Dandim letkol Inf Yanuar. (Darsono)
