Buenos Aires — Program Studi Hubungan Internasional Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali menunjukkan kiprahnya dalam forum akademik internasional. Ketua Program Studi sekaligus Dosen Hubungan Internasional, Nadirah, S.Sos., M.A., menjadi narasumber dalam kegiatan Conversatorio bertema “Legado de la Conferencia de Bandung” yang diselenggarakan oleh Universidad Nacional de Quilmes (UNQ), Argentina, pada Rabu (8/10), secara daring.
Acara ini dibuka oleh Rektor UNQ, Mg. Alfredo Alfonso, dan menghadirkan pembicara utama Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina Bapak Sulaiman Syarif, serta Prof. Ignacio Ortíz Vila dari UNQ. Dalam sambutannya, Sulaiman Syarif – Dubes RI menekankan pentingnya dan relevansi Semangat Bandung dalam menghadapi dinamika global saat ini, serta menggarisbawahi peran generasi muda dalam menjaga nilai-nilai solidaritas, perdamaian, dan kerja sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation).

Pada kesempatan yang sama, Nadirah, S.Sos., M.A. menyampaikan paparan bertajuk “Relevansi Nilai-Nilai Bandung dalam Diplomasi Global Kontemporer.” Ia menegaskan bahwa prinsip-prinsip Konferensi Asia-Afrika tahun 1955—termasuk kesetaraan, penghormatan terhadap kedaulatan, dan penyelesaian damai konflik—masih sangat relevan dalam menghadapi berbagai tantangan dunia saat ini.
“Prinsip-prinsip Bandung menjadi fondasi penting bagi kerja sama internasional yang lebih adil dan inklusif. Di tengah krisis global dan dinamika geopolitik yang kompleks, nilai-nilai ini perlu terus diperjuangkan, termasuk dalam konteks Asia Tenggara,” ujar Nadirah.
Kegiatan Conversatorio ini merupakan bagian dari inisiatif akademik yang bertujuan merefleksikan warisan Konferensi Bandung sebagai tonggak sejarah gerakan non-blok dan solidaritas global negara-negara berkembang. Forum ini diikuti oleh akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai negara.
Sebagai penutup acara, para peserta juga berkesempatan menikmati hidangan khas Indonesia yang disajikan oleh KBRI Buenos Aires, menambah kehangatan suasana dan memperkuat promosi budaya Indonesia di kancah internasional.
Penguatan Diplomasi Akademik dan kerjasama antara Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Moestopo dengan quilmes menjadi masukan baru untuk Tridarma Perguruan Tinggi
Partisipasi Universitas Moestopo dalam forum ini mencerminkan komitmen institusi untuk terus mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, diplomasi akademik, dan kerja sama internasional. Kegiatan ini juga merupakan langkah nyata dalam memperkuat implementasi Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat global dan pengembangan kerja sama internasional.
Keikutsertaan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dalam Conversatorio ini turut menjadi bagian dari kerjasama internasional yang dilakukan oleh program studi ilmu hubungan internasional moestopo dalam upaya membangun kemitraan berkelanjutan dengan Universidad Nacional de Quilmes, yang membuka peluang kolaborasi riset, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kegiatan akademik bersama di masa mendatang.
Dengan keterlibatan aktif Ketua Program Studi sekaligus dosen Hubungan Internasional dalam forum internasional ini, Universitas Moestopo menegaskan posisinya sebagai kampus berwawasan global yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, solidaritas, dan keadilan internasional sebagaimana diwariskan oleh Semangat Bandung 1955. (mak/rls)