CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan Pembinaan Calon Pengantin One Stop Service (PCOSS) di Aula Kecamatan Cimahi Utara, Sabtu (22/03). Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi preventif dalam menekan angka stunting dari hulu.
Seperti yang dirilis cimahikota.go.id, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menegaskan bahwa pembinaan ini merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi sehat dan bebas stunting. “Calon pengantin harus dibekali pengetahuan tentang kesehatan, gizi, dan kesiapan mental berkeluarga. Ini bagian dari upaya menciptakan keluarga berkualitas dan mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya
Kegiatan yang diikuti puluhan pasangan calon pengantin ini menghadirkan penyuluhan dari Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, dan DP3AP2KB. Materi yang diberikan mencakup bimbingan pranikah, pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, serta sosialisasi program keluarga berencana.
Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, menjelaskan bahwa pembinaan ini juga menyasar calon pengantin yang memiliki kondisi kesehatan berisiko. “Misalnya calon istri dengan hemoglobin rendah atau berat badan kurang. Mereka tetap bisa menikah, tapi akan kami dampingi agar lebih siap secara kesehatan saat nanti hamil,” jelasnya.
Selain isu stunting, kegiatan ini juga mengedukasi peserta tentang pentingnya keterlibatan pria dalam program KB, termasuk opsi vasektomi, sebagai bentuk kesetaraan tanggung jawab dalam perencanaan keluarga.
Kegiatan ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kota Cimahi sendiri menargetkan zero new stunting, yakni tidak ada kasus stunting baru di masa mendatang.
Ngatiyana berharap kegiatan ini menjadi titik awal pembentukan keluarga yang tidak hanya sakinah, mawadah, warahmah, tetapi juga sehat dan berdaya saing. “Keluarga adalah benteng pertama bangsa. Kita mulai dari sini untuk membangun masa depan,” pungkasnya. (ynt/rls)