banner 728x250

PERESMIAN GEDUNG “GONTOR” DI PONDOK MODERN DAARUL MUNDZIRIIN

KARAWANG – Pondok Modern Daarul Mundziriin yang berlokasi di Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang – Jawa Barat, kedatangan cucu pendiri (Trimurti) Pondok Modern Darussalam Gontor Prof. DR. KH. Husnan Bey Fananie, MA. beserta rombongan, Kamis (8/2/2024).

Dalam silaturrahminya, beliau meresmikan gedung “GONTOR” yang merupakan gedung baru diperuntukan sebagai tempat belajar para santri. Nama gedung tersebut terinspirasi dari salah satu Pondok Pesantren tertua di Jawa Timur yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor, yang menjadi kiblat Pondok Modern di Indonesia sekarang ini.

Dikatakan dalam sambutannya, KH. Husnan Bey Fananie menjelaskan, bahwa Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan multifungsional yang tidak hanya mengurusi pendidikan agama saja, tetapi juga bertanggung jawab atas perekonomian dan akhlak masyarakat sekitarnya.

“Saya doakan dikemudian hari akan terlahir dari pondok ini generasi-generasi Qur’ani, santri-santri yang Mundzirul Qoum, dan ulama-ulama intelek yang pandai berbahasa Arab dan Inggris”, tambahnya.

Pondok Modern Daarul Mundziriin adalah salah satu Pondok Alumni Gontor yang ada di Kabupaten Karawang. Dalam sistem belajar mengajarnya menerapkan kurikulum KMI (kulliyatul Mu’alliminal Islamiyyah), yang dipadukan dengan program Tahfidzul Qur’an. Pondok ini juga mewajibkan guru-guru dan santri-santrinya berbahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa yaumiyyah.

Kegiatan belajar mengajar di Pondok Modern Daarul Mundziriin sudah berjalan sejak tahun 2015, awal berdirinya masih Balai Pendidikan Islam belum berbentuk pondok Pesantren. Tercatat santri putra dan putri dari nomor stambuk yang ada sekitar 900 anak.

“Sebelum kami membangun gedung (pondok), kami membangun SDM nya terlebih dahulu, maka kami kaderkan anak-anak dari pengajian ini ke Pondok Gontor dan Pondok Tahfidz Al-Muqoddasah”, kata Pimpinan PM Daarul Mundziriin KH. Nuryahya, LC.

Lebih lanjut beliau menjelaskan, bahwa sekarang anak-anak yang kami sekolahkan sudah berjumlah 27 orang, ada yang masih jadi santri di Gontor Putra dan Putri, santri Muqoddasah, Guru di hampir semua Gontor Cabang, Mahasiswa/I Unida Gontor, dan Mahasiswa Al-Azhar Cairo Mesir. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *