banner 728x250

Sesuai Asta Cita Yang Dicanangkan Presiden-RI Prabowo Subianto, SKK Migas dan Pertamina EP: Wujudkan Swasembada Energi dan Swasembada Pangan, 114 Hektare Lahan Pertanian di Indramayu

INDRAMAYU – Upaya percepatan swasembada energi dan swasembada pangan di Indramayu, SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), dan Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi), Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Kabupaten Indramayu, menggelar peresmian perbaikan irigasi dan jalan usaha tani untuk ketahanan energi dan ketahanan pangan.

Perbaikan infrastruktur pertanian yang di bangun diantaranya, irigasi dan jalan usaha tani sepanjang 718 meter dengan sistem cor beton. Perbaikan infrastruktur tersebut diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), dari IP 1 menjadi IP 3 pada lahan pertanian seluas 114 hektare. Adapun perbaikan jaringan irigasi dan jalan usaha tani sepanjang 718 meter itu di kawasan pengganti Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (11/09/2025).

Proyek perbaikan sarana dan prasarana Irigasi dan Jalan dengan sistem cor beton ini merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk kepentingan umum. Hal itu salah satu strategis optimalisasi lahan, termasuk lahan kering guna percepatan swasembada pangan di Indramayu.

Pada acara tersebut dihadiri oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta, Dirut Pertamina EP Regional 2, Rachmat Hidayat, General Manager Pertamina EP Zona 7, Afwan Daroni,
Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, George Nicholas, Direktorat Perlindungan dan Optimasi Lahan Kementerian Pertanian, Dr.M. Luthful Hakim, M.Si, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Rija Sudirja, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Indramayu, Asep Abdul Mukti, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, Pimpinan dan jajaran SKPD Kabupaten Indramayu, Pimpinan Institusi TNI-POLRI, Camat Cikedung, Kuwu se Kecamatan Cikedung, serta undangan yang hadir pada acara tersebut.

Eka Bhayu Setta, selaku Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan kontrak kerjasama dengan pemerintah pusat, yakni pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ucapnya.

Dikatakan Eka Bhayu, dalam kegiatan ini atas dasar persetujuan alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk operasi hulu migas adalah kegiatan yang pertama di Indonesia.

“Peresmian hari ini merupakan tonggak sejarah dan awal mula sinergi sektor hulu migas dan pangan,” ujar Eka.

Secara tegas bahwa SKK Migas berkomitmen untuk mengelola sektor hulu migas dengan penuh tanggung jawab dan menjaga keseimbangan dengan sektor pertanian.

“Hal ini demi tercapainya swasembada energi dan swasembada pangan sesuai Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo,” ungkap Eka.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim menjelaskan, Kabupaten Indramayu dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Barat, dengan luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan mencapai 86.486 hektare.

“Kami mengapresiasi pembangunan infrastruktur dan pendampingan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Pertamina EP untuk mendukung peningkatan hasil produksi pertanian pangan di Indramayu. Upaya ini diharapkan dapat mendorong pencapaian swasembada pangan di Provinsi Jawa Barat. Saya berharap, pelaksanaan kegiatan ini menjadi sebuah
sinergitas dan kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam membangun Kabupaten
Indramayu yang lebih maju,” kata Lucky.

Pengalihan sebagian lahan LP2B dilakukan atas dasar kepentingan umum sebagaimana diatur dalam UU No. 41 Tahun 2009. Namun, pengalihan ini wajib diimbangi dengan penyediaan lahan pengganti yang setara secara fungsi dan produktivitas. Berdasarkan kajian teknis yang difasilitasi oleh Universitas Padjajaran, Desa Jatisura dipilih sebagai lokasi lahan pengganti, dengan kondisi lahan yang masih perlu ditingkatkan infrastrukturnya.

Kondisi jaringan irigasi di Desa Jatisura sebelumnya hanya berupa saluran sederhana. Jalan usaha tani pun masih berupa jalan tanah yang rentan genangan. Dengan dilakukan sejumlah
perbaikan, diharapkan produktivitas dan indeks pertanaman dapat meningkat secara signifikan.

Program dukungan ketahanan pangan yang dilakukan Pertamina EP di Desa Jatisura meliputi perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang pertanian, serta peningkatan
kapasitas petani desa. Peningkatan jaringan irigasi tersier dan pengeboran sumur-sumur air dilakukan untuk mendukung pengairan 114,85 hektare lahan sawah. Selain itu juga dibangun jalan usaha tani berbahan beton sepanjang 718 meter untuk mendukung mobilisasi hasil panen, yang akan sangat bermanfaat terutama saat musim hujan tiba.
Peningkatan kapasitas petani juga menjadi perhatian.

Direktur Pertamina EP, Rachmat Hidayat menjelaskan, Pertamina EP adalah, usahanya fokus pada kegiatan eksplorasi (pencarian) dan produksi (pengeboran) minyak dan gas bumi di wilayah Indonesia.

Program Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan dan kemandirian energi, jejak akses alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), untuk ketahanan energi nasional, Rachmat
menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan lahan pengganti.

“Tidak hanya lahan pengganti yang kami serah terimakan hari ini. Sarana pendukung lainnya juga kami sertakan,” kata Rachmat.

Sejumlah peralatan dan perlengkapan untuk mendukung produksi pertanian diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu. Bantuan tersebut mencakup dua unit traktor rotari,
sepuluh unit alat semprot, agens Hayati, pupuk organik dan benih. Bantuan tersebut dari, SKK Migas dan Pertamina EP.

“Kami juga berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada kelompok tani di Desa Jatisura selama 2 tahun ke depan, dengan mereplikasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan “Jari Tangan” (Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan), yang sebelumnya sudah kami lakukan di kawasan yang berdekatan dengan wilayah operasi kami di Kabupaten Indramayu,” imbuh Rachmat.

Proyek alih fungsi lahan ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal, terutama para petani, agar mereka dapat mengelola dan menjaga infrastruktur yang telah dibangun.
Koordinasi antara pemerintah daerah, SKK Migas, Pertamina EP, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini.
Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung kelangsungan pasokan energi dalam negeri, dengan tetap
menjaga prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Hasil kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan dua sektor strategis nasional – pangan dan energi – bisa berjalan seiring, harmonis, dan saling mendukung jika dilandasi komitmen kuat serta perencanaan yang matang. Pemerintah dan para pemangku
kepentingan berharap keberhasilan ini dapat menjadi contoh penerapan kebijakan tata guna lahan yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah lainnya, ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto menambahkan, Pemerintah Kabupaten Indramayu, sangat mendukung langkah pemerintah pusat, Presiden Prabowo Subianto telah mengibarkan bendera percepatan swasembada pangan. Salah satu strateginya adalah optimalisasi lahan, termasuk lahan kering. Dengan program tersebut, lahan pertanian yang semula hanya tanam padi satu kali (IP 1) bisa naik menjadi dua kali dalam setahun (IP 2). Sedangkan yang sudah IP 2 bisa naik lagi menjadi IP 3, ucap Sugeng saat ditemui awak media Kreator Jabar, saat acara peresmian.

Menurutnya, optimalisasi lahan kering memang tidak mudah, banyak tantangannya, seperti ketergantungan pada air hujan dan perubahan iklim. Pertama, air. Lahan kering memiliki curah hujan yang rendah dan indeks kekeringan yang cukup tinggi, sehingga air menjadi sumber daya yang sangat terbatas. Kedua, tanah kurang subur. Dengan karakteristik cenderung tinggi lempung, kembang susut tinggi, dan sulit diolah. Ketiga, suhu tinggi. Suhu di lahan kering itu cenderung lebih tinggi terlebih pada saat musim kemarau. Keempat, variasi tanaman terbatas. Sebab tidak semua jenis tanaman bisa ditanam di lahan kering.

Meski banyak tantangannya, Sugeng mengatakan, lahan kering juga mempunyai peluang menjadi lahan produktif. Untuk itu, perlu dukungan ketersediaan benih unggul, dan sarana prasarana lainnya, termasuk alat mesin pertanian. Dalam menjalankan program tersebut pemerintah Kabupaten Indramayu tidak bisa jalan sendiri, butuh dukungan dari peran pihak BUMN dan pihak swasta, hal ini dapat memudahkan pencapaian target peningkatan produksi pada komoditas seperti padi dan palawija.

“Dengan meminimalkan tantangan dan mengadopsi teknologi inovatif, pertanian di lahan kering dapat memberikan peluang yang mendukung upaya pertanian berkelanjutan,” tuturnya.

Untuk menangkap peluang di lahan kering, Sugeng mengatakan, perlu langkah pengembangan varietas tanaman resisten terhadap kondisi lahan kering. Kemudian, perlu adanya teknologi konservasi air, seperti pemanenan air hujan, sumur bor, dan irigasi tetes dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi kehilangan air.
Karena teknologi baru, perlu ada upaya pemberdayaan petani agar bisa membudidayakan di lahan kering. Disamping itu, tiap wilayah juga akan berbeda-beda kondisi tanahnya. Jadi, perlu ada kerjasama dan penelitian lebih lanjut dari perguruan tinggi.

“Pemerintah Kabupaten Indramayu, berkolaborasi dengan pihak Pemerintah Pusat, BUMN (SKK Migas, Pertamina EP), pihak swasta dari perguruan tinggi Universitas Padjajaran, TNI-POLRI dan pihak swasta lainnya serta masyarakat untuk mengolah lahan LP2B seluas 114 hektare. Lahan tersebut, dari IP 1 naik menjadi IP 2, yang terletak di Desa Jatisura bisa terwujud dan berhasil maksud”, tutupnya. Usai acara peresmian, rombongan meninjau langsung lokasi irigasi dan jalan usaha tani. (Abdul Gani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *