BANDUNG – Bio Farma mendukung program pemerintah melalui partisipasinya pada peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara serentak di seluruh Indonesia, bertempat di Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Klaten, Jawa Tengah.
Seperti yang dirilis jabarprov.go.id, sebagai Holding BUMN Farmasi, Bio Farma terus memperkuat perannya dalam membangun ekosistem layanan kesehatan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Bio Farma Group mendorong percepatan pendirian Apotek Desa Merah Putih sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam pemerataan akses obat-obatan dan pelayanan kefarmasian di seluruh penjuru Indonesia.
Dilansir dari website Kementerian Sekretariat Negara, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam sambutannya menegaskan bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat kecil untuk menjadi kuat secara ekonomi.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa peluncuran 80.081 koperasi ini bukanlah langkah kecil, melainkan gerakan nasional strategis untuk memotong dominasi ekonomi oleh pihak-pihak besar yang selama ini menghambat kemajuan rakyat. Pada hari ini kita meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih, tepatnya 80.081 koperasi. Hari ini adalah memang hari yang bersejarah. Kita mulai suatu usaha besar. Koperasi ini adalah usaha besar strategis,” ujar Presiden Prabowo.
Lebih dari sekadar legalitas kelembagaan, Presiden Prabowo juga menyebut bahwa koperasi-koperasi ini akan didukung dengan infrastruktur nyata seperti gudang penyimpanan, cold storage, gerai sembako, apotek, hingga kendaraan logistik. Selain itu, akan terdapat pula fasilitas pinjaman super mikro untuk mempermudah distribusi barang dan perputaran ekonomi desa.
“Kalau kita punya niat yang baik, kehendak yang baik, dorongan yang kuat, motivasi yang kuat, bisa. Yang tidak bisa, jadi bisa. 80 ribu,” ujarnya.
Apotek Desa Merah Putih dikelola oleh Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dengan model bisnis kolaboratif. Bio Farma Group tidak hanya berperan sebagai penyedia produk melalu KFA, tetapi juga mengorkestrasi sinergi antar-BUMN seperti PT Pos Indonesia, PT Telkom, dan Himbara untuk mendukung logistik, digitalisasi, dan pembiayaan usaha koperasi desa.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan sebagai induk dari Kimia Farma, Indofarma, dan seluruh ekosistem BUMN Farmasi, Bio Farma memegang peranan sentral dalam mendorong transformasi pelayanan kesehatan dari hulu ke hilir.
“Apotek Desa Merah Putih selaras dengan strategi kami untuk memperluas jangkauan pelayanan kefarmasian hingga ke desa-desa, menjamin ketersediaan obat esensial, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Shadiq.
Program ini dilaksanakan melalui kemitraan dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP)dengan model bisnis di mana KDMP mengelola operasional apotek, sementara PT Kimia Farma Apotek sebagai penyedia produk dan pembina standar mutu layanan. Seluruh transaksi dilakukan melalui platform digital PADI UMKM dan sistem pembayaran QRIS, didukung oleh jaringan distribusi dari PT Pos Indonesia.
Djagad Prakasa Dwialam, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, menekankan bahwa program ini menjadi bagian penting dalam memperluas akses kesehatan sekaligus meningkatkan layanan kesehatan masyarakat desa.
“Kimia Farma tidak hanya menyediakan produk berkualitas, tetapi juga melakukan pendampingan berkelanjutan terhadap standar pelayanan apotek di setiap titik. Apotek Desa adalah bagian dari misi Kimia Farma untuk menghadirkan pelayanan kefarmasian yang lebih dekat, mudah dijangkau, dan terpercaya,” ujar Djagad. (ynt/rls)