INDRAMAYU – PT Polytama Propindo (Polytama) melakukan seremonial peletakan batu pertama atau “Groundbreaking” untuk EPCC Jetty dan Propylene Storage Tank setelah sebelumnya melakukan penandatanganan kontrak dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Rabu (25/9/2024)
Groundbreaking ini merupakan salah satu milestone besar dari perjalanan Proyek ekspansi Polytama Polypropylene Plant Balongan (PPB).
Proyek PPB merupakan langkah strategis dan wujud nyata Polytama dalam memberikan kontribusi kepada industri petrokimia tanah air serta penguatan ekonomi untuk menurunkan produk impor. Dengan menargetkan kapasitas produksi tambahan hingga 300.000 MTA akan menjadikan kapasitas total Polytama menjadi 600.000 MTA atau dua kali lipat dari kapasitas saat ini.
Berlangsung di lahan proyek PPB yang bersebelahan dengan lokasi Plant Site Polytama saat ini, groundbreaking hari ini menandakan dimulainya pengerjaan fasilitas EPCC Jetty & Propylene Storage Tank untuk mendukung kebutuhan produksi Polytama, baik untuk plant site yang beroperasi saat ini, maupun untuk plant site kedua Polytama yang akan segera dibangun.
Prosesi Groundbreaking yang dilakukan dengan simbolis peletakan batu secara simbolis oleh Presiden Direktur Polytama Joko Pranoto dan Presiden Komisaris Polytama Riko Amir, dan dari perwakilan PT Tuban Petrochemical Industries selaku pemegang saham Polytama yaitu Direktur Utama Sukriyanto, Komisaris TubanPetro Achmad Fathoni, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson serta Bupati Indramayu Nina Agustina.
Simbol Sinergi Pertamina Group Menuju Industri Petrokimia Tanah Air yang Mandiri
Jetty yang akan dibangun ini direncanakan memiliki panjang Trestle sekitar 900 meter menuju laut, dengan kapasitas untuk menampung kapal berukuran hingga 17.400 DWT. Fasilitas ini akan difungsikan sebagai terminal khusus yang akan mendukung kebutuhan bahan baku untuk plant kedua Polytama, serta plant yang sudah beroperasi saat ini.
Kedepannya, PT Pertamina (Persero) melalui PT KPI, dapat menyalurkan propilena tidak hanya dari Kilang Pertamina RU VI Balongan, tetapi juga dari Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan, yang dalam waktu dekat akan mulai beroperasi.
Sinergi ini turut diutarakan oleh Direktur Utama KPI Taufik Adityawarman sebagaimana disampaikan beliau bahwa proyek PPB nantinya akan terintegrasi dengan Kilang Pertamina lainnya, khususnya di Balikpapan “Hari ini merupakan salah satu milestone penting dalam proyek PPB termasuk bagi kami di Kilang Pertamina Internasional. Karena dengan nanti beroperasinya plant kedua Polytama ini, nantinya akan menjadi bagian yang terintegrasi sebagai rantai suplai dari proyek yang sedang kami selesaikan di Balikpapan yaitu RDMP Balikpapan yang merupakan ekspansi kilang balikpapan dengan tambahan kapasitas 100.000 barrel per hari. Kemudian tentunya fase pertama dari proyek pembangunan PPB dengan membangun jetty dan propylene storage tank ini untuk memberi akses security of supply feedstock yang dibutuhkan oleh Polytama.”
Direktur Utama Tuban Petro, Sukriyanto juga menyampaikan menyuarakan dukungannya untuk akan kelancaran proyek ini “Kami mendukung penuh proyek PPB ini dan kami juga berharap supaya proyek pembangunan jetty dan storage tank yang menjadi bagian dari proyek PBB ini dapat berjalan lancar dan mampu mencapai target yang diharapkan,” tuturnya.
Perwujudan proyek PPB ini merupakan wujud nyata akan upaya Polytama dalam menjalankan amanah dari Pertamina sebagai project sponsor melalui TubanPetro selaku pemegang saham sejalan dengan arahan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat hilirisasi di sektor petrokimia untuk kebutuhan polipropilena domestik yang masih didominasi impor. Adanya penambahan kapasitas produksi yang dilakukan Polytama ini, diharapkan dapat menekan kebutuhan impor polipropilena tanah air.
Turut diutarakan oleh Presiden Direktur Polytama Joko Pranoto “Dengan pembangunan jetty dan storage tank sebagai bagian dari proyek PPB ini, diharapkan dapat memperlancar supply bahan baku untuk kebutuhan plant saat ini dan plant kedua kami sehingga nantinya menjadi pendukung utama operasional dari proyek.” Ujarnya.
Beliau juga berpesan kepada kontraktor Adhi Karya agar dalam pengerjaan EPCC Jetty dan Propylene Storage Tank ini dapat mempertahankan komitmen kuat kepada prinsip On Time, On Budget, On Safety, On Regulation, dan On Return atau yang disebut dengan OTOBOSOROR.
Simbol Sinergi dengan Pemerintah untuk Kesejahteraan Bersama
Pada kegiatan Groundbreaking ini Polytama turut hadir melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Indramayu, termasuk Bupati Indramayu Nina Agustina. Beliau menyatakan dukungannya untuk pembangunan jetty ini dengan pesan khusus “Agar pelaksanaan pekerjaan proyek ini dilakukan dengan memerhatikan kelestarian lingkungan dan tidak mengganggu aktivitas nelayan dan masyarakat sekitar serta mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal Indramayu.”
Beliau turut menambahkan ajakan untuk terus bersinergi “Ayo kita sama sama bersinergi menciptakan daerah yang kondusif dengan pekerjaan yang bisa melibatkan masyarakat Indramayu. Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih banyak atas groundbreaking hari ini yang pastinya akan bermanfaat untuk kita semua. Semoga kita bisa membangun Indramayu yang akan lebih baik lagi, Indramayu bermartabat.”
Groundbreaking EPCC Jetty dan Propylene Storage Tank ini menandai tahapan baru dalam perjalanan ekspansi Polytama yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat posisi Polytama sebagai salah satu pemain utama dalam industri petrokimia di Indonesia. Proyek yang didukung penuh oleh para pemegang saham dan berbagai pihak terkait ini, merupakan bentuk nyata komitmen Polytama dalam mendukung kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor polipropilena di Indonesia.
Dengan beroperasinya fasilitas baru ini, diharapkan Polytama akan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan. (Abdul Gani/rls)