banner 728x250

Pemdaprov Jabar Tampung Ide Pembangunan dari Masyarakat lewat West Java Research Summit (WJRS) 2025

BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) menggelar West Java Research Summit (WJRS) Tahun 2025, Kamis (18/12/2025).

Seperti yang dirilis jabarprov.go.id, penyelenggaraan acara tersebut bertujuan untuk mendorong hadirnya ide dan gagasan melalui karya tulis ilmiah yang dapat mendukung pembangunan Provinsi Jawa Barat.

WJRS 2025 merupakan puncak dari penyelenggaraan Call for Paper yang telah diselenggarakan sejak Juli 2025 oleh BP2D Provinsi Jawa Barat.

Terdapat lima tema yang diangkat karena sejalan dengan pembangunan Jawa Barat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Lima tema itu yakni green dan blue economy, keberlanjutan daya dukung dan daya tampung lingkungan, kualitas tata kelola pemerintahan dan daya saing sumber daya manusia (SDM), keberlanjutan penataan ruang dan kesenjangan pembangunan dan infrastruktur dasar.

Dari total 183 abstrak yang diterima, terseleksi 71 karya tulis terpilih. Kemudian, didapatkan 24 karya tulis terpilih yang berhasil lolos seleksi dan berhak dipresentasikan dalam WJRS 2025. Sebanyak 24 karya tersebut merupakan hasil perorangan dan/atau tim yang berasal dan berafiliasi dengan institusi baik, dari Jawa Barat maupun luar Jawa Barat.

Acara WJRS 2025 diselenggarakan secara daring melalui platform zoom meeting dan Youtube Live, juga menghadirkan dua tematik tambahan, yakni Riset BP2D dan juga Riset Kolaboratif BP2D Jawa Barat bersama para mitra. WJRS 2025 turut menghadirkan pembicara internasional, yaitu Prof. Dr. Armida Salsiah Alisyahbana dari United Nations Secretariat For The Asian And Pacific (UN ESCAP), Professor Arnold Tukker dari Leiden University dan Assistant Prof. Bagus Muljadi dari University of Nottingham.

Professor Armida menyampaikan, WJRS berperan dalam mengintegrasikan penelitian mutakhir dan inovasi lokal secara langsung ke dalam perencanaan pembangunan.

“WJRS 2025 bukan hanya pertemuan akademis, tetapi juga komitmen terhadap tata kelola dan pembangunan lebih cerdas yang dapat membentuk masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh bagi Jawa Barat,” katanya.

Selanjutnya, Asisten Prof. Bagus Muljadi menyampaikan, terdapat beberapa potensial riset kewilayahan di Jawa Barat berbasis sains dan ekologi, salah satunya untuk mitigasi bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir di Indonesia, khususnya Jawa Barat.

Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman berpesan agar riset di Jawa Barat terus didukung untuk pembangunan Jawa Barat yang diharuskan berbasis sains, tidak hanya berbasis data empiris. Walaupun memiliki keterbatasan dalam sumber daya riset yang diharapkan dapat lebih terjangkau, tetapi hal ini dapat turut mendukung Indonesia Emas 2045.

Prof. Arnold Tukker menyampaikan, terdapat potensi pengembangan ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Barat, salah satunya melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam utama Indonesia seperti nikel. (ynt/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *