BEKASI – Pemkab Bekasi melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi membuka Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan ke-3 di Gedung Swatantra Wibawamukti, Cikarang Pusat (9/7/2025).
Seperti yang dirilis jabarprov.go.id, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada MUI Kabupaten Bekasi atas konsistensinya membina kader ulama muda yang unggul dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada MUI Kabupaten Bekasi atas komitmen dan konsistensinya dalam membina kader ulama muda yang unggul dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Bupati Ade Kuswara Kunang.
Dengan tema Ahli Fiqih Berbasis Teknologi Informasi, Bupati menilai program ini sebagai langkah visioner yang penting di era digital.
“Saya berharap para peserta PKU ini tidak hanya menguasai ilmu fiqih, tetapi juga menjadi agen perubahan yang berdakwah dengan hikmah dan memanfaatkan teknologi secara cerdas dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Direktur PKU Kabupaten Bekasi Ahmad Fathoni menjelaskan, kegiatan pembukaan ini merupakan bagian dari rangkaian awal perkuliahan para mahasantri.
“Stadium general ini adalah kuliah perdana bagi mahasantri PKU Angkatan ke-3 setelah melewati proses seleksi. Selanjutnya, peserta akan mengikuti kegiatan orientasi 11–13/07/2025 di Sanggabuana, Karawang, yang akan diisi materi wawasan kebangsaan, nasionalisme, kebekasian, serta kedisiplinan bersama pihak Kostrad,” jelasnya.
Ia menambahkan, konsep berbasis teknologi informasi dalam program PKU bertujuan agar calon ulama mampu memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah yang efektif, bukan menjadikan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) sebagai sumber rujukan utama.
“Ulama hari ini perlu mampu berdakwah di media sosial dan menjangkau audiens yang lebih luas. Karena itu, kami membekali mereka dengan kemampuan IT sebagai alat untuk menyampaikan pesan keislaman secara lebih efektif,” ujarnya.
Fathoni menyebutkan, total pendaftar PKU tahun ini mencapai 139 orang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bekasi. Setelah melalui seleksi berbasis CAT, wawasan kebangsaan, dan kemampuan baca Al-Quran, sebanyak 40 peserta dinyatakan lolos dengan nilai rata-rata di atas 81.
“Peserta yang lolos adalah yang memiliki nilai tertinggi, tanpa mempertimbangkan representasi kecamatan. Harapannya, mereka bisa menjadi kader ulama yang kompeten, berintegritas, dan siap mengabdi untuk kemajuan umat, khususnya di Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (ynt/rls)