BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Pakistan untuk Republik Indonesia, Mr. Zahid Hafeez Chaudhri, di Ruang Lokantara Gedung Sate, Bandung, Senin (29/9/2025).
Seperti yang dirilis jabarprov.go.id, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperdalam hubungan bilateral, khususnya antara Pakistan dan Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Wagub Jabar menyampaikan bahwa kunjungan Dubes Pakistan merupakan kehormatan sekaligus kebahagiaan bagi masyarakat Jawa Barat. Ia menegaskan, hubungan Indonesia dan Pakistan berakar kuat dalam sejarah dan solidaritas, serta memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.
“Jawa Barat, sebagai provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, merupakan motor penggerak ekonomi yang dinamis. Hubungan dagang dengan Pakistan sudah berjalan baik, dengan nilai ekspor tahun 2024 mencapai USD 266,96 juta,” ujarnya
Wagub menambahkan, meski angka tersebut baru mencakup sekitar 7,6 persen dari total ekspor nasional Indonesia ke Pakistan, capaian itu menjadi fondasi kokoh untuk kolaborasi yang lebih luas.
Beberapa komoditas unggulan Jabar di antaranya serat stapel buatan senilai USD 63,2 juta, kendaraan dan komponennya sebesar USD 21,5 juta, serta minyak atsiri dan produk kosmetik senilai USD 15,6 juta.
Sementara itu, Dubes Pakistan menekankan pentingnya mempererat kerja sama di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga pertahanan.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang mendorong penguatan kemitraan strategis Indonesia–Pakistan.
Menurutnya, saat ini sudah ada 150 tentara Indonesia yang menjalani pelatihan di Pakistan, dan akan menyusul 150 personel berikutnya. Selain itu, kunjungan Menteri Pertahanan RI beserta 61 delegasi ke Pakistan juga telah mematangkan rencana kerja sama pertahanan, termasuk produksi bersama dan manufaktur teknis.
Dubes Pakistan juga membuka peluang kolaborasi di sektor olahraga. Pakistan, yang memproduksi 70 persen bola sepak dunia termasuk untuk Piala Dunia, menawarkan kerja sama penyediaan peralatan olahraga dengan Jawa Barat.
Selain itu, sektor teknologi informasi menjadi potensi kerja sama lainnya. Pakistan dikenal sebagai pengembang perangkat lunak untuk perusahaan global seperti Mercedes dan BMW, serta sistem digital rumah sakit di Amerika, Australia, dan Inggris.
“Kerja sama di sektor teknologi informasi penting dilakukan. Software yang digunakan perusahaan otomotif besar hingga rumah sakit internasional banyak dikembangkan di Pakistan,” jelasnya.
Pertemuan di Gedung Sate berlangsung hangat dan penuh semangat. Pemdaprov Jabar berharap kunjungan Dubes Pakistan ini membuka babak baru hubungan kerja sama yang semakin erat, membawa manfaat langsung bagi masyarakat, serta memperkuat solidaritas antarbangsa. (ynt/rls)