banner 728x250

Pemkab Bogor Gandeng BPOM dan Aparat Penegak Hukum Perketat Pengawasan Obat dan Makanan

CIBINONG – Mewakili Bupati Bogor, Rudy Susmanto Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, memimpin langsung Rapat Audiensi Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Bogor yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati, Cibinong, pada Kamis (24/7/25).

Seperti yang dirilis bogorkab.go.id, kegiatan ini menjadi forum strategis lintas sektor dalam memperkuat pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan, serta mendorong kolaborasi aktif seluruh pihak demi melindungi masyarakat dari risiko penyalahgunaan produk berbahaya.

Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi menegaskan pentingnya keterpaduan antarperangkat daerah dan lembaga terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Balai POM, serta aparat penegak hukum, dalam mendorong solusi menyeluruh atas persoalan peredaran obat dan makanan yang tidak sesuai ketentuan.

Ia menekankan bahwa sinergi ini harus mengedepankan pendekatan yang bijak dan berorientasi pada pembinaan, bukan semata-mata penindakan.

“Saya fasilitasi dan akan teruskan hasil rapat ini kepada Pak Bupati, agar menjadi kebijakan strategis Kabupaten Bogor. Kita ingin pastikan dari hulu, mulai dari produk makanan hingga obat-obatan, benar-benar aman untuk masyarakat, termasuk yang dikonsumsi anak-anak dan dijual di koperasi UMKM,” tegas Jaro Ade.

Ia juga menyoroti pentingnya peran Balai POM dalam memberikan edukasi dan pendampingan, terutama dalam menanggapi isu peredaran obat ilegal, penggunaan zat berbahaya seperti formalin, serta penyalahgunaan bahan kimia di kalangan pelajar menjadi perhatian serius.

Ia mengusulkan agar dilakukan duduk bersama lintas lembaga termasuk Balai POM, TNI, Polri, Satpol PP, dan BNN untuk merumuskan strategi pencegahan secara terpadu.

“Kami menyadari, dengan populasi Kabupaten Bogor yang besar dan posisi strategis secara nasional, setiap isu mudah menjadi perhatian publik. Maka kami mohon kesempatan untuk berbenah. Semua pihak harus menjaga nama baik daerah sambil tetap mengedepankan langkah-langkah yang konstruktif,” ungkapnya.

Jaro Ade mengajak seluruh jajaran pemerintah, instansi teknis, serta masyarakat untuk terus memperkuat sinergi dalam mencegah penyalahgunaan obat dan menjamin keamanan pangan di Kabupaten Bogor.

Mari bersama menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba dan penyalahgunaan zat berbahaya.

“Kami terbuka untuk kolaborasi, terus terang menyampaikan data, dan siap menindaklanjuti setiap temuan sesuai tupoksi masing-masing,” pungkasnya.

Selanjutnya, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bogor, Jeffeta Pradeko Putra menegaskan, komitmen BPOM dalam mendampingi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mewujudkan masyarakat yang terlindungi melalui penguatan pengawasan obat dan makanan.

“Kami akan terus mendampingi Kabupaten Bogor menuju pangan aman dan sehat bagi seluruh lapisan masyarakat. Sinergi antar lembaga dan pemangku kepentingan adalah kunci utama. Kita tingkatkan koordinasi, kolaborasi, dan pengawasan bersama demi mencegah peredaran produk yang berisiko bagi kesehatan masyarakat,” tegas Jeffeta. (ynt/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *